Pages

Wednesday, April 4, 2012

Dear wifey - Mimpi Sebuah Rumah untuk Kita dari Kamar di Sturdee View

Dear wifey,

Mari kita bermain imajinasi. Salah satu aspek tak tergantikan dari tulisan adalah imajinasi pembaca dalam menginterpretasikan cerita yang disampaikan. Maka dari itu seorang pembaca buku yang kritis dan setia biasa sering kali kecewa saat menonton buku yang difilmkan. Sebab visual itu membunuh imajinasi secara total. Apalagi banyak film gagal memvisualisasikan momen cerita dengan bagus.

Aku ingin mengajak wifey memvisualisasikan seperti apa Sturdee View tempat tinggal aku sekarang. Proses aku mendapatkan apartemen ini cukup mudah. Aku kontak Bowo di hari minggu malam setelah pulang ke Jakarta mengantar wifey. Senin malam aku langsung viewing. Meski kamarnya kecil namun Senin itu akhirnya aku langsung tanda tangan kontrak. Belakangan setelah itu aku merasa ragu mengenai kecukupan luas area kamar untuk menghampar sejadah menghadap kiblat. Tapi keraguannya terpupuskan karena areanya alhamdulillah cukup untuk shalat. Namun jika wifey suka koprol areanya kurang luas. Alhamdulillah hubby tak suka koprol seperti wifey #absurd.

Sturdee View itu ada di Farrer Park. Kurang dari 5 menit dengan berjalan cepat kita bisa sampai ke stasiun MRT Farrer Park atau City Square mall. Tak sampai 4 menit jalan cepat juga kita bisa sampai ke bus stop terdekat. Bus stop ini persis di seberang City Square Mall. Tempat aku biasa menunggu bus ke kantor. 7 menit jalan, kita bisa sampai Mustafa jika ingin membuat kaki pegal browsing di toserba raksasa ini. Tak jauh dari Mustafa ada mesjid Anguila. Dulu kita pernah shalat bersama di sini. Mustafa sendiri sudah masuk area Little India. Disebut Little India karena aku lebih merasa berada di Bangalore dari pada di Singapore saat ada di sini. Sepanjang Little India hingga Farrer Park ada banyak sekali toko-toko pinggir jalan dengan segala dagangannya.

Sturdee View itu apartemen yang kecil sekali. Ia lebih tepat disebut private apartemen dari pada condo karena minim fasilitas. Tentunya tak ada bandingannya dengan Rivervale tempat kita tinggal dulu. Sturdee View hanya satu tower dibandingkan dengan Rivervale yang jika tak salah ada 7 tower. Dulu wifey sempat bingung saat hendak keluar Rivervale. Aku pun pernah bingung saat pertama viewing ke Rivervale. Namun masuk Sturdee View cukup melalui gerbang otomatis lalu melalui area parkir sempit maka kita akan langsung sampai lift. Ada dua lift yang melayani.

Dalam apartemen ada 5 kamar. Namun sepertinya semua common room. Satu kamar utama di samping ruang tengah. Kamarnya berpintu kaca dan memiliki penutup gorden. Di sebrang kamar utama tadi ada dapur yang juga cukup luas. Keluar dari dapur ada balkon yang dijadikan tempat mencuci dan menjemur baju.

Dari dalam dapur kita kembali ke ruang tengah. Ada sofa yang tak terlalu besar di depan tv. Di samping sofa ada rak sepatu dan pintu utama. Di meja tv ada juga dvd. Di pojok kanan dari sofa sebelah depan ada sebuah kipas angin. Nampaknya owner apartemen ini benar-benar berusaha membuat tenant nyaman.

Berjalan dari ruang tv ke arah depan adalah gang di mana ada 4 kamar lainnya. Pintu pertama sebelah kanan adalah gudang. Setelah itu ada dua kamar di sebelah kiri dan satu kamar di ujung gan dan satu kamar di sebelah kanan. Kamar yang terakhir itu adalah kamarku.

Ukuran kamarnya sekitar 3 x 2 meter. Sangat sempit namun semua furniture di atur dengan maksimal. Dalam kamar ada sebuah single bed. Mungkin lebarnya 120 seperti yang wifey bilang. Ada sebuah lemari. Satu tempat baju utama dan 2 laci besar di bawah lemari. Sebuah kabinet laci kecil ada di samping lemari. Owner apartemen juga meletakan sebuah kipas angin tegak di sebelah laci kabinet itu. Yup inilah rumah yang aku tinggali dalam beberapa bulan ke depan, sebelum berangkat ke Eropa (AAAMIIIN). :p

Terkadang dalam sepi, suka memikirkan masa depan juga. Kelak kita akan beli rumah di mana ya? Jika memang ingin punya rumah tinggal di Jakarta mungkin terpaksa kita harus membeli apartemen. Lalu lintas Jakarta tidak terlalu manusiawi bagi manusia. Lalu kita juga akan punya sebuah rumah istirahat di luar kota. Mungkin di Jember atau satu di Bogor. Di semua rumah tersebut aku ingin punya sebuah tempat shalat yang nyaman. Luas tempatnya sejuk suasananya membuat kita kerasan untuk beribadah. Di tempat shalat itulah kita Insya Allah akan sering shalat berjamaah saat aku tidak ke mesjid. Kita akan shalat malam bersama, berdoa bersama, mengaji bersama dan menghafal Quran bersama. Setiap selesai shalat kita akan selalu saling bertukar pengetahuan. Kelak di tempat tersebut juga kita akan mengajarkan anak-anak kita shalat dan mengaji. Mengajarkan untuk membuat mereka cinta beribadah.

Selain tempat shalat kamar penting berikutnya adalah ruang belajar. Alhamdulillah aku selalu merasa tidak pintar. Setidaknya itu membuat aku untuk terus semangat belajar. Dari dulu selalu ingin punya ruang belajar khusus. Ada perpustakaannya dan sebuah meja dan kursi yang nyaman untuk membaca atau menulis berjam-jam. Sesekali tentunya kita juga akan berdiskusi banyak hal di sana. Di pojokan ruang baca aku akan menempatkan sofa bed, khusus untuk wifey. Dengan banyak bantal tentunya. Saat wifey ketiduran aku akan menyelemutimu dengan hangat dan mengecup kening dan pipimu yang lembut. Di ruang belajar ini pula aku ingin membiasakan anak-anak kita cinta dengan buku dan ilmu pengetahuan.

Keluar dari ruang belajar, kita masuk kamar tidur kita. Sebuah master room tentunya. :) Kamarnya mungkin akan kita buat seperti kamar kita di rivervale. Di kamar itu kita akan membuat banyak anak. ;)

Dapurnya akan aku buat besar dan bersih. Di mana kita berdua akan sama-sama memasak. Bersama-sama mencuci piring. Bersama-sama bercanda. Ruang-ruang lain biarkanlah wifey yang menyumbang imajinasi. Aku pun terkadang berharap agar Allah berkenan membuat sebuah rumah di surga untuk kita. Oleh karena itu Insya Allah aku tak akan pernah bosan beribadah untuk menjadi insan yang selalui diridhai Allah.

Dear wifey, aku ingin menjadi pasangan abadi untuk wifey. Dunia dan akhirat. Ingin selalu bersama hingga akhir hayat. Ingin selalu bersama di akhirat juga.

Tunggu aku di salah satu kota di Eropa beberapa bulan dari sekarang. Mungkin di sana kita akan menyewa kamar di sebuah apartemen atau menyewa sebuah apartemen kecil. Di mana di sana kita akan melakukan banyak hal bersama. Membangun masa awal-awal rumah tangga kita yang Insya Allah selalu indah selamanya.

Salam satu zillion rindu dari hubby dari sebuah kamar di Sturdee View.

PS: I love you

No comments:

Post a Comment