Pages

Saturday, April 21, 2012

Dear wifey - Gloomy Night

Dear Bunda,

Like usual, I wrote this letter while watching sleep so tight. Semalam aku merasa sangat kesepian. Mohon maaf tak ada maksudku untuk selalu mengadu sedih saat jauh darimu. Namun aku bohong bila bilang tak sedih jauh darimu. Tapi Insya Allah aku akan selalu sabar dan ikhlas jauh darimu. Aku juga akan selalu menyimpan cinta terbesarku baik saat jauh apalagi saat dekat. Aku juga akan selalu jadi penyemangatmu dalam belajar, meski tak membawa pom-pom dan ngedance bugil dengan koteka yang dicopot. :p

Dear sayang, satu hal yang terkadang aku sebal (sebal bukan dalam sisi negatif) adalah meski kamu hanya sebentar di Singapura, kamu banyak meninggalkan jejak kenangan di sini. Di stasiun MRT, di mesjid, di bus, di tempat makan, seakan-akan kamu ada di mana-mana. Dan setiap aku mengingat kamu, aku merasa teramat sangat gloomy. Sama seperti semalam. Selepas dari perpustakaan, perut lapar. Aku masih trauma untuk masak sendiri di rumah. Oleh karena itu aku putuskan makan di luar. Karena sudah terlanjur malam, aku ragu food court Banquet di City Square masih buka. Kemarin perpustakaan ada di daerah bugis. Kebetulan saat aku cari di google maps, ada bus langsung ke Lau Pa Sat. Semalam ingin makan yang berkuah-kuah di kantin Aneka, mungkin soto-sotoan atau soto beneran.

Namun malang ketika sampai, seperti yang sebenarnya aku takutkan kedainya sudah tutup. Setengah malas aku pun langsung keluar lagi sebab tiba-tiba hati terasa sesak mengingat saat pertama bunda sampai di Singapura, kita dinner pertama kali di sini. Sedih banget mengingat bangku tempat kita duduk dan pada waktu itu kita sangat bingung mau makan apa dan akhirnya memesan makanan yang sebenarnya tidak terlalu kita suka. Aku juga sedih saat itu saking kita tidak punya uang terlalu banyak bunda pasti agak sungkan untuk bebas memesan makanan. Aku langsung jalan cepat keluar semalam. Saat keluar ternyata ada banyak stall sate di luar. Aku sempat ditarik-tarik oleh salah seorang pelayan yang menawarkan sate. Namun aku sudah sangat gloomy. Aku ingin pulang, skype dengan wifey dan tidur. Aku langsung menyeberang jalan. Saking gloomynya aku berjalan dengan arah yang salah. Tak tahu kenapa rasa kesepian sangat menyerangku dengan tajam semalam.

Sesaat aku pun langsung berhenti berjalan dan menarik nafas dalam. Dear bunda, aku sangat rindu padamu. Tapi aku tak boleh selalu gloomy dan sedih setiap waktu. Sebab aku sadar jika bunda tahu, sikapku yang seperti ini pasti mengganggu konsentrasi bunda dalam belajar. Aku juga tak mau menyeret kesedihan pada orang lain, apa lagi orang tersebut adalah istri yang aku sayang. Aku selalu bilang ikhlas dan sabar. Tapi memang sih, statement di bibir itu gampang diucap namun nilai hambar tanpa pengejawantahan. Aku kangen pada bunda. Tapi aku juga ingin tetap semangat. Tetap sabar meski rindu. Tetap aku tak akan mau berhenti untuk berkarya dan ikhtiar dalam mengejar cita-cita.

Aku langsung berbalik arah. Menyebrang lagi ke Lau Pa Sat dan makan sate ayam sepuluh tusuk. Bumbunya sih serupa dengan sate di Indonesia namun dagingnya lucu semacam digiling begitu. Selesai makan langsung sok-sok bersenandung dan berjalan ke bus stop. Ada satu bus yang langsung ke arah Farrer Park. Di sekitaran bugis aku melih SBS Transit 80. Seketika aku teringat bunda lagi. Kita pernah pulang dari Harbour Front naik itu. Sepanjang jalan bunda tidur karena kecapean. Aku memalingkan muka dari bus dan kembali mencoba bersenandung dalam hati. Tak lama bus pun sampai di Little India. Mampir sebentar ke McD lalu langsung pulang ke rumah Skype dengan bunda. Dan aku begitu terpesonanya dengan excitementmu memandangi peta dunia. Sayang, jika mimpi itu gratis, mewujudkannya pun gratis meski harus berusaha keras, aku ingin menanam mimpi untuk bisa keliling dunia bersamamu.

Jika hidup ini terbatas, aku ingin selalu menghabiskan waktu bersamamu tak pernah terpisah lagi. Jika laki-laki bisa punya istri hingga 4, aku hanya ingin punya kamu seorang hingga aku mati. Jika laki-laki shaleh boleh mendapat bidadari di akhirat, aku ingin menjadi shaleh, namun di akhirat aku ingin merequest pada Allah hanya ingin didampingi kamu. Jika cinta itu tak terbatas, aku hanya ingin mencurahkannya pada kamu.

Tunggu aku di Eropa pada bulan September tahun ini. Aku ingin keliling Eropa bersamamu. Setelah itu kita pun akan keliling dunia. Amerika, Brazil dan banyak tempat-tempat indah lain di dunia milik Allah ini.

Salam sejuta zillion rindu. Dari pria yang menatapmu dengan lembut pada istrinya yang tidur dengan sangat lelap dan damai.

PS: I love you, I miss you and I need you.

No comments:

Post a Comment