Pages

Thursday, April 12, 2012

Dear wifey - I wanna buy 1000 shoes for you

Dear wifey,

Ini surat kedua aku di hari ini. Sesuai janjiku yang pasti akan selalu kutepati. Suami yang baik pasti harus selalu memegang janji pada istrinya yang sangat ia sayangi.

Dear wifey, pagi ini, seperti biasa selalu diawali dengan keceriaan. Iya aku sempat sedih saat melihat skype wifey offline. Namun bukan sedih karena wifey. Tapi sedih karena wifey tidak dapat aku capai. Tapi itu semua sirna lagi menjadi kebahagiaan nyaris tak terukur saat skypemu menelepon skypeku.

Dear wifey sayang. Engkau adalah energi di pagi hari. Wifeylah yang selalu membuat aku terbangun dengan mudahnya setiap hari setiap.pukul 4. Beberapa menit setelah aku bangun kita selalu bercanda setiap saat. Tertawa-tawa kecil atau aku yang tergelak melihat tingkahmu yang selalu menyenangkan.

Namun diantara kebahagiaan tadi sekejap aku terkesiap dan tersadar betapa aku masih jauh dari membahagiakan istri aku. Betapa aku masih belum bisa mencukupi kebutuhan istri aku. I wanna cry when you still have a guilty feeling by spending some of our money for your study preparation process. No honey, never think like that. Wifey adalah istriku. Di mana aku punya kewajiban penuh untuk mencukupimu sesuai kapasitasku tentunya. Bahkan secara analagi aku rela membelikanmu 1000 sepatu untuk membahagiakanmu. Meski terdengar klise aku akan melakukan apa pun untuk mencukupi dan membahagiakan istriku.

Sekarang aku duduk dalam 67 menuju kantor. Namun sejenak pikiran aku menerawang jauh ke depan ke suatu tempat yang aku belum tahu. Seperti di email-email aku sebelumnya, aku tak tahu masa depan seperti apa. Terkadang jujur, ada rasa takut kecil bahwa aku tak sanggup untuk menghidupi keluarga. Namun seketika itu juga aku langsung beristighfar. Bukankah setiap manusia ada rejekinya sayang? Sebagian besar yang aku dapat beberapa bulan ini (meski hampir semuanya habis untuk.membayar hutang) juga aku yakin adalah rejekimu. Apalagi kelak anak-anak kita yang banyak masing-masing akan punya rejeki sendiri-sendiri. Aku ingin husnudzon dan harus husnudzon pada Allah. Tentunya diiringi usaha. Maka dari itu secapek-capeknya bekerja, aku tetap berusaha semangat. I enjoy to be a programmer. Tapi pekerjaan ini meski cuma duduk di depan komputer terkadang memeras energi otak lebih banyak dari pada memanggul beras. Capek tapi aku menikmatinya dan selalu bersyukur. Meski aku sering merasa kurang pintar, itu juga yang membuat aku semangat untuk terus sekolah. Semoga dengan ilmu yang kita punya, kita akan punya peluang-peluang yang lebih banyak untuk berkarya dan mencari rezeki-Nya.

Sayang, bulan depan Insya Allah sekitar 10 jutaan sisa hutang kita akan lunas. Beberapa cicilan memang masih akan berjalan untuk beberapa bulan ke depannya. Maafkan aku yang belum dapat memberikanmu rumah mungil yang nyaman. Maafkan aku yang belum bisa menyediakan kendaraan yang nyaman. Tapi percayalah, untuk kesekian kali aku akan melakukan apa pun untuk mebahagiakan istriku. Termasuk jika perlu membelikanmu 1000 pasang sepatu.

Tunggu aku di Ilmenau pada bulan september tahun ini. Aku ingin mengajakmu ke satu sepatu dekat sana. Meski tidak seribu, aku ingin membelikanmu sebuah sepatu terindah. One zillion love from your husband who can't stop loving you forever.

PS: I love you

No comments:

Post a Comment