Pages

Sunday, April 22, 2012

Dear wifey - It's been one month

Dear bunda,

Jika satu bulan itu kita hitung 30 hari. Maka hari ini adalah 1 bulan sejak terakhir kali kita bertemu. Terakhir kali ketika kulitku masih bisa menyentuh kulitmu. Terakhir kali ketika hidungku masih bisa menciumi harummu. Hari-hari awal satu bulan ini, seperti pada surat-surat pertama yang aku tulis, berjalan sangat lambat sekali. Namun meski lambat selambat-lambatnya, Insya Allah aku ingin terus sabar. Sabar menunggu bertemu lagi. Sabar menunggu dan terus mencari dan terus meningkatkan kualitas diri untuk beasiswa. Barangkali jika pun kau tak perlu ke sini, biar aku yang ke sana.

Sekolah adalah mimpi besarku. Namun menikah adalah mimpi yang jauh lebih besar lagi. Allah itu sangat baik memberi aku mimpi yang terbesar sebelum mimpi-mimpi lain.

Kemarin saat bunda membicarakan wacana pulang saat lebaran aku langsung ingin menari-nari. Walaupun rencana aku sudah merasa seakan bunda sudah sampai sini. Tapi jangan dijadikan beban juga ya. Biarlah semua mengalir apa adanya. Kalau pun akhirnya bunda benar mudik ke Singapura, itu akan menjadi kado Ramadhan untuk ayah. Namun jikapun sulit semoga ayah yang punya kemampuan dan kesempatan untuk mendatangi bunda.

Semangat itu naik turun sayang. Dua minggu terakhir aku sedang berusaha membetot-betot lagi semangat yang tengah kendur. I wanna be the best husband in universe who can make his wife and children proud. Maaf ya sayang tiba-tiba pagi ini aku agak buntu untuk menulis.

Pada akhirnya, meski mendapat beasiswa itu penuh tantangan, aku ingin terus mencoba sehingga pada satu hari di bulan September aku bisa memelukmu erat dalam musim dinginnya Eropa.

It's been a month and there will be more than 17 months to go which I will face with full of hope and happiness.

PS: I love you

No comments:

Post a Comment