Pages

Friday, April 20, 2012

Dear wifey - Aku cinta padamu karena Allah

Dear Bunda,

Hari ini aku tidur 10 jam lebih. Mantap. Mantap lemasnya. :p Bahkan tadi pagi setelah shubuh, saking malas dan agak lemas aku langsung bobo dan belum menulis surat kangen. Maka dari itu baru aku tulis sekarang sambil menatap wajahmu yang bobo dengan tenang sekali.

Dear bunda, sekejap aku teringat sesuatu yang sangat berharga untuk sama-sama diresapi. Aku tak pernah bohong saat berpuluh kali dalam sehari bilang aku sayang pada bunda, aku kangen pada bunda, aku cinta bunda, aku rindu bunda. Namun aku tak mau rasa cinta dan sayang aku pada bunda melebihi cinta pada Allah dan rasul. Tiba-tiba aku ingin tergelak sendiri. Bagaimana mungkin orang dengan kelas iman selevel kacang rebus seperti aku ini sok-sok membicarakan cinta Allah dan cinta rasul. Meski belum sampai ke tahap sana, aku ingin bisa menjadi seperti itu. Namun bunda jangan salah paham, bukan artinya aku ingin mengurangi rasa cinta aku yang sudah sangat besar padamu. Rasa cintaku padamu akan selalu besar dan bertambah besar. Mungkin ini juga salah satu indahnya cinta dalam pernikahan. Tidak ada lagi kepalsuan. Tidak ada lagi kegamangan. Semua rasa cinta benar-benar nyaris tak terbatas. Dan aku cinta pada bunda tanpa batas.

Namun aku takut rasa cinta tak berbatas yang aku miliki ini kelak akan menghilangkan rasa ikhlasku. Seorang teman pernah bercerita padaku. Rasa cinta pada seseorang yang kelak akan meninggalkan kita atau kita meninggalkan mereka dapat terlihat dengan bagaimana histerisnya kita saat momen itu terjadi. Contohnya saat orang tua yang kita sayang meninggal, sangat dapat dipastikan kita akan histeris dan berderai air mata. Bahkan hingga berhari-hari, berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Bahkan rasa histeris itu akan memuncah saat sosok yang kita sayang masuk ke liang kubur dan perlahan tanah gembur menutupi liang tersebut. Kita mungkin akan berpikir, semakin histeris seseorang pada momen tersebut artinya dia sangat sayang dan cinta pada orang yang meninggalkannya. Namun ternyata ini salah. Rasa cinta tak terbatas terkadang digambarkan dengan ekspresi tenang bahkan tanpa air mata sama sekali sebab ia sudah ikhlas ditinggal. Sebab ia sadar, tak ada yang abadi di dunia kecuali rasa cinta kita pada Allah dan rasul. Ia ikhlas sebab semua hal itu kepunyaan Allah dan akan kembali. Berbeda dengan saat kita histeris menangis berderai air mata bisa jadi artinya ada sedikit ketidakikhlasan pada ketetapan Allah. Namun jangan salah paham, bukan artinya kita tak boleh menangis saat ditinggal orang yang kita sayang. Manusia itu mahkluk yang lemah. Oleh karena itu aku ingin berlatih bisa mencintaimu tanpa batas, namun tetap mencintaimu karena Allah dan juga rasul. Sebab aku sadar, di dunia ini mungkin kita tak akan bersama selamanya. Meski tak pernah berhenti aku berharap dan berdoa agar Allah berkenan mengumpulkan kita di akhirat kelak dan kita bisa bersama abadi selamanya.

Tunggu aku di Jerman pada bulan September. Aku ingin mencintaimu terus tanpa batas hanya karena Allah. Namun aku akan selalu ikhlas, meski kini kau milikku, namun wifey adalah titipan Allah. Baru di akhirat kelak, aku ingin bisa bersamamu selamanya.

PS: I love you

No comments:

Post a Comment