Pages

Thursday, April 19, 2012

Dear wifey - I want to be a PhD

Dear wifey,

I want to be a PhD. Bukan sekedar pernyataan ngawur. Aku sadar, boro-boro mau PhD, S2 aja belum. Aku hanya ingin terus belajar. Aku ingin terus sekolah. Aku ingin mengajar meski aku tak tahu dan mungkin belum bisa mengajar. Aku ingin menjadi suami kebanggaan dan ayah yang membanggakan.

Semalam aku girang bukan kepalang. Saat kita bisa ngobrol dan bercanda lama sekali. Meski ngobrol tak jelas arah dan bahkan menjurus-jurus, aku sangat bahagia sekali. Maafkan aku yang sudah mencuri waktumu ya sayang. Salah satu kegembiraan dari pembicaraan semalam adalah obrolan tentang masa depan. Tentang rumah yang kita impikan dan karir yang kita idamkan dan motivasi darimu untuk aku bisa terus sekolah.

Aku ingin punya banyak waktu dengan keluarga. Saat masih single okelah kerja 10-12 jam sehari di kantor. Demi menabung untuk merancang masa depan. Tapi setelah kita bersama, setelah punya anak aku ingin bisa banyak bersama keluarga. Aku ingin bisa tetap kencan setiap minggu dengan bunda. Kita akan nonton film, makan makanan enak, nyetir santai ke luar kota saat weekend, berburu baso naik motor dan segala hal lain akan banyak kita lakukan, hanya berdua saja. Di kesempatan lain tentu kita akan hanging out bareng anak-anak. Pergi ke taman bermain atau waterboom, makan-makan lagi dan hal-hal seru lainnya. Sesekali beberapa bulan kita pun akan traveling. Backpack. Ke Belitong atau Raja Ampat seperti topik percakapan yang aku pancingkan saat pertama kita kenal.

Tentu saja di saat yang sama aku tak ingin membatasi bunda. Bunda bebas mau berkarir apa pun atau sekolah sampai mana pun. Tentunya dengan catatan tidak melalaikan anak dan ibadah.

Kelak aku ingin punya karir mengajar saja. Sekali lagi meski aku belum bisa mengajar. Ingin menulis buku. Ingin presentasi paper. Ingin terus menuntut ilmu dan membagi ilmu. Aku sadar untuk ke sana harus berjuang keras. Aku juga sadar, kadang-kadang mungkin akan dirundung kegagalan. Namun aku tak ingin menyerah. Apalagi aku sudah punya penyemangat yang membakarku siang dan malam, bunda yang kucinta.

Bunda maafkan aku jika topik kali ini agak ngalor ngidul. Inspirasinya sedang agak mampet. Tunggu aku di Jerman pada bulan September ini. Aku ingin bisa menjadi orang yang menginspirasi sepertimu.

PS: I love you

No comments:

Post a Comment