Pages

Sunday, June 24, 2012

Dear wifey - Two Ways to Happiness

Dear Bunda,

Hidup adalah belajar. Success is a journey not a destination.

Masih dari buku Robin Sharma The Monk Who Sold His Ferrari ada dua hal yang akan memberikan manusia kebahagiaan. Pertama adalah menjadi orang yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Kedua adalah kesinambungan diri untuk terus mendorong diri keluar limit.

Mari kita bahas yang pertama. Secara kasat mata orang awam akan melihat sumber kebahagiaan dari hal yang bersifat materialistik. Misalnya uang. Bahkan untuk pria sering menyebut kebahagiaan itu ada di 3 "ta". Harta Tahta dan Wanita. Secara dangkal mungkin iya. Tapi tidak hakiki. Contohnya liat saja orang-orang kaya seperti artis dan pejabat yang terlihat jelas hidupnya carut marut padahal mereka punya semua hal. Tentu saja kita tidak naif. Manusia butuh uang. Namun ia sebagai fasilitas bukan ambisi. Fasilitas untuk bisa lebih membantu orang, fasilitas untuk bisa mengunjungi tempat-tempat indah, fasilitas untuk bisa memberikan pendidikan yang berkualitas, etc.

Oleh karena itu, sejak dulu aku selalu ingin menjadi pengajar dan penulis. Sebab kedua sosok ini punya kesempatan lebih untuk bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Ilmu itu amal jariah. Selama pengetahuan yang kita bagi bisa bermanfaat maka sekalipun kita sudah mati nilai amalnya akan terus mengalir. Hingga detik ini aku masih terus berharap dan belajar untuk bisa mencapai cita menjadi dua sosok tersebut.

Sumber kebahagiaan kedua adalah kesinambungan untuk mendorong diii keluar dari limit. Jika pernah baca buku 7 habit of highly effective people pasti familiar dengan konsep daerah nyaman. Poin kedua kebahagiaan adalah mau terus mendorong diri keluar daru daerah nyaman. Daerah nyaman itu sesuatu yang kita sudah betah di dalamnya. Semuanya serba mudah semuanya serba rutin. Tapi di balik keenakan-keenakan tersebut kita stuck, tak berkembang, tak belajar, jenuh, monoton dan seringnya tak bahagia.

Mendorong diri keluar batas itu adalah hal yang terlihat mudah namun tentunya penuh tantangan sebab kita harus memaksa diri keluar dari daerah nyaman. Misalnya belajar bahasa asing, kursus pilot, menghadiri perkumpulan-perkumpulan tertentu untuk menambah teman, menjadi MC di suatu acara, memberikan pidato sukarela di suatu acara, tak malu untuk bernyangi di depan umum, menulis buku, berbincang dengan orang di jalan, etc. Tentunya masih banyak lagi contohnya namun semuanya sama mendorong kita untuk belajar.

Dua hal tersebut dapat memberikan sense of fulfilment yang pada akhirnya ultimately seharusnya.membuat kita bisa menjadi insan yang terus bahagia. Namun tentu saja mempraktikan tak semudah ngemengnya. Tak ada yang tak mungkin di bumi ini. Mari terus berusaha untuk menjadi insan yang lebih baik dan lebih bahagia. Semoga bermanfaat.

PS: I love you

No comments:

Post a Comment