Pages

Tuesday, June 5, 2012

Dear wifey - Orisinalitas Ide

Dear Bunda,

Bunda sayang hari ini kita akan melanjutkan pembahasan kemarin mengenai konversi ide menjadi action. Hari ini kita akan lanjut ke topik ada kalanya kita tidak mau mengkonvert ide menjadi action oleh karena hal-hal tertentu. Misalnya yang paling utama, kita merasa ide kita sudah diimplementasikan orang lain.

Salah satu pengalaman nyata dari contoh kasus tadi adalah saat sekitar tahun 2006 aku pernah ikut lomba Indonesa Mobile-Comm Creativity Contest di ITS. Pada waktu dengan modal iseng kirim proposal aku bisa tembus menjadi finalis. Ide konsep yang aku buat adalah membuat SMS gateway jadwal shalat. Orang cukup mengirimkan query tertentu semisal Shalat spasi Bogor untuk mendapat jadwal shalat pada hari tertentu ke sistem yang aku buat. Nanti setelah sistem menerima query itu sistem akan merespon jadwal shalat lima waktu kembali ke nomor pengguna. Saking semangatnya dari pengetahuan Java nol aku bisa menyelesaikan sistem tersebut dalam waktu satu bulan saja dengan disambi kegiatan utama perkuliahan dan agak kurang tidur. Pada waktu menjelang deadline di mana aku sudah siap-siap berangkat ke Surabaya, tiba-tiba dosen yang aku daulat menjadi dosen pembimbing aku memanggil. Dia menunjukan sebuah box iklan kecil di majalah sabili. Iklan tersebut adalah nomor sms 4 digit servis sms jadwal layanan shalat. Tentu saja aku shock. Sebab aku yang sebelumnya merasa ide yang hendak aku buat adalah orisinil teryata sudah ada yang bikin. Pada waktu itu saking betenya aku sampai sedikit berpikir untuk mengundurkan diri dari lomba saja. Untung saja hal tersebut tidak terjadi, aku tetap cuek bebek menyelesaikan semuanya. Berangkat ke Surabaya dan presentasi. Meski pada akhirnya tidak menang juga sih.

Lesson learned dari kejadian itu adalah di dunia ini tidak ada sesuatu yang original. Semuanya itu adalah hasil kombinasi dan modifikasi. Demikian juga dalam hal implementasi ide. Baik di dunia bisnis atau di mana pun. Hal yang perlu kita lakukan adalah diferensiasi.

Dari buku get rich click yang aku baca kemarin ada bagian yang menekankan begitu banyak orang yang mampet tidak mau mengimplementasikan ide yang ia punya (dalam hal ini adalah ide bisnis) karena ia sadar ternyata idenya sudah ada yang mengimplentasikan. Misalnya ingin buat social networking site baru namun sudah terlalu banyak social networking site di internet. Ada facebook, ada google+. Mau buat game android yang booming namun demikian juga sudah banyak game yang bagus di android.

Jawaban menarik diberikan oleh penulis dalam mengkonter attack pemikiran tersebut. Jika seandainya setiap orang berhenti mengimplemnetasikan ide hanya karena merasa idenya sudah ada yang membuat maka dunia akan menjadi tempat yang sangat membosankan. Cuma akan ada satu merk mobil. Cuma akan ada satu merk sepatu. Cuma akan ada satu brand asuransi. Dan sebagainya. Jangan pernah berhenti dalam mengimplementasikan ide. Cari keunikan dari ide kita dan bersaing dalam kompetisi yang sehat dengan ide orang lain yang serupa dengan kita.

Semoga email hari ini tidak membosankan dan semoga bunda bisa dapat poinnya.

Jemput aku di Frankfurt pada September ini. Aku ingin kita sama-sama bisa terus saling belajar.

PS: I love you

No comments:

Post a Comment