Pages

Wednesday, June 5, 2013

Dear wifey - Sedikit Tentang Bangun Pagi

Dear Wifey,

Semalam aku baru tidur jam 2. Ada kodingan yang harus dikebut. Hingga tadi akhirnya baru terbangun jam 6.30. Untungnya di Singapura matahari baru terbit sekitar jam 7. Jadi jam 6.30 masih dalam waktu sah sholat Shubuh. Sebenarnya beberapa hari ini aku ada mission statement. Untuk bangun sebelum Shubuh, sholat malam dan belajar. Namun sayangnya mission statement itu belum tercapai.

Kalau tidak salah aku juga pernah cerita tentang keutamaan shalat Shubuh. Bahkan ada hadistnya untuk ini. "Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat shubuh. Sekiranya mereka tahu keutamaan yang ada dalam kedua shalat tersebut, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh, aku bermaksud akan memerintahkan shalat agar dilaksanakan. Kemudian aku menyuruh seseorang untuk mengimami shalat bersama manusia, Kemudian aku pergi dengan beberapa orang membawa seikat kayu bakar kepada suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lalu aku bakar rumah mereka dengan api." (HR. Bukhari dan Muslim).

Lepas dari masalah agama dan lompat membahas produktifitas, dari yang aku tahu bangun pagi memang akan memberikan spirit yang lebih dibandingkan dengan bermalas-malasan. Bahkan hal ini diakui oleh beberapa penulis buku dari barat. Problemnya adalah mungkin karena kita belum terbiasa sehingga merasa itu sebagai hal yang berat. Bahkan orang-orang sering bilang, kalau keseringan bangun siang rejeki bisa-bisa dipacok (sunda: patuk) ayam. Ini adalah sebuah analogi, sebab ayam biasa sudah bangun pagi buta dan mencari rejekinya.

Selain ini bangun pagi adalah momen paling produktif bagi manusia. Sebab biasanya sebangun tidur pikiran masih sangat segar dan siap menerima tantangan apa pun. Kalau pun ada waktunya tetap ingin bermalas-malasan, mungkin bisa satu atau dua kali seminggu saja setiap akhir pekan. Bebas jika mau tidur lagi sampai lemas setelah Shubuh. Tapi dari yang sering aku rasakan, kebanyakan tidur itu rasanya amat sangat tidak enak. Saat cukup tidur memang bangun pagi terasa berat. Namun setelah mulai sedikit beraktifitas biasa akan lebih segar dengan sendirinya.

Sebenarnya email ini adalah wasiat untuk diri pribadiku juga. Tak dapat dipungkiri, untuk tidak tidur lagi setelah shubuh, apalagi jika memang capek adalah sangat berat. Paling tidak, mari kita sama-sama saling menguatkan untuk jangan pernah kelewatan waktu Shalat Shubuh.

PS: I love you

No comments:

Post a Comment