Pages

Saturday, June 8, 2013

Dear wifey - Bus sleeper

Dear Bunda,

Selama kuliah aku hanya pernah kost selama satu semester. Yaitu saat semester 7 tahun 2007. Itu pun karena pada semester itu aku praktik mengajar satu semester di SMK 26 Jakarta dari pagi jam 7 pagi hingga sore. Namun selain semester itu aku selalu komuter ke rumah.

Oh iya, ada masa ketika semester 3 atau 4 aku pernah tinggal di gedung ekstra kulikuler kampus. Semasa kuliah aku bergabung ekstra kulikuler Lembaga Kajian Mahasiswa (LKM). Group diskusi mahasiswa gitu. Pada waktu itu aku memutuskan tinggal di sana sampai beberapa bulan kalau tak salah. Aku hanya pulang ke rumah beberapa kali sehari. Alasan tinggal di sana adalah, pertama untuk menghemat pengeluaran. Kedua untuk bisa menggunakan komputer LKM di malam hari untuk mengerjakan tugas kuliah.

Balik lagi ke masalah komuting. Saat semester-semester awal, banyak perkuliahan yang dimulai jam 8. Untuk bisa sampai jam segitu, aku harus berangkat dari rumah jam 5 pagi. Maka di pagi-pagi buta aku sudah keluar rumah lalu berjalan kaki hingga pertigaan kaum tempat menyetop angkot. Aku memilih angkot yang tempat duduk depan di samping supir kosong. Sehingga aku bisa duduk di situ dan tidur sampai Cileungsi. Sampai Cileungsi aku pindah ke 56 jurusan UKI. Sebisa mungkin aku duduk di depan juga agar bisa lanjut tidur. Sesampai UKI aku sambung bus mayasari P57 jurusan pulau gadung atau P300 jurusan rawa mangun. Di awal kuliah tarifnya 1000 untuk penumpang umum. Aku sering membayar 500 karena memang ada konsensus tak tertulis jika anak kuliah bisa bayar lebih murah. Kemudian tarif naik menjadi 1500 untuk penumpang umum. Aku kemudian membayar 700. Namun seringkali cekcok dengan kondektur karena aku diminta bayar 1000. Kemudian akhirnya tarif bus naik menjadi 2000 untuk penumpang umum, akhirnya aku pun harus membayar 1000.

P57 lewat jalan pemuda yang merupakan bagian belakang kampus UNJ. Jalan pemuda adalah jalan raya besar di Jakarta Timur. Bus stop ke kampus ada dua. Bus stop pertama dekat dengan jurusanku. Namun aku lebih suka turun di bus stop setelahnya yang berada tepat di depan SMA Labschool.

P300 lewat Jalan Rawamangun muka dan gerbang depan UNJ ada di jalan ini. Biasanya P300 akan menumpahkan semua penumpanngya yang sebagian besar mahasiswa UNJ di sini. Lucunya meski kampus sudah berubah nama menjadi UNJ, setiap sampai sini kondektur tetap saja berteriak-teriak IKIP, IKIP, IKIP. Berangkat dari rumah jam 5 pagi biasanya aku akan sampai sekitar jam 7.30.

Ke kampus via UKI adalah salah satu alternatif. Selama masa kuliah aku pernah juga mencoba jalur lain, via kampung rambutan. Dari kampung rambutan ke jalan pemuda, aku naik mayasari P98A. Dari kampung rambutan ia akan masuk tol jagorawi, terus sambung tol dalam kota dan baru turun di rawamangun. Di jam kuliah sebagian besar penumpang bus ini adalah mahasiswa UNJ juga. Biasanya mahasiswa-mahasiswa yang tinggal di daerah jakarta timur, cibubur, depok, dan sekitarnya. Dan pada jam kuliah, bus ini akan penuh hingga benar-benar super miring. Pernah aku berdiri di dekat pintu dari rambutan hingga UNJ karena bus sudah kepenuhan. Namun di pintu pun masih ada beberapa orang yang bergelantungan hingga keluar.

Ada pengalaman lucu, satu waktu aku pernah salah naik bus dari rambutan. Aku naik P98 bukan P98A. Pada waktu itu aku girang sekali karena bus tidak padat seperti biasanya dan aku bisa duduk dengan nyaman. Ternyata P98 tidak lewat jalan pemuda. Ia keluar tol bukan di rawamangun, namun satu exit sebelumnya. Bus ini ke Pulogadung via Klender dan bukan jalan pemuda.

Oke semoga sedikit sharing sederhana ini tidak membosankan. Dilanjut lagi besok.

PS: I love you

No comments:

Post a Comment