Pages

Saturday, June 15, 2013

Dear wifey - Mimpi, motivasi dan Niat

Dear wifey,

Setiap hari hubby selalu menyalakan alarm jam 4. Dengan tujuan agar bisa shalat. Alhamdulillah cukup sering terbangun saat alarm menyala. Terbangun untuk mematikan alarm dan tidur lagi. Benar-benar bangun dan shalatnya sangat jarang. Dari pengalaman, momen ketika akhirnya hubby terbangun dan shalat adalah ketika malam sebelumnya benar-benar niat untuk bangun dan ingin shalat. Tapi ketika cuma melek dan mematikan alarm adalah saat tidak niat atau niat tapi tak terlalu kuat. Kesimpulannya, niat itu punya kekuatan yang sangat besar. Tak heran ketika rasul pernah bersabda Inna a'malu bin niat. Kekuatan niat ini akan sangat bermanfaat ketika bisa diaplikasikan ke hal-hal lain. Upaya untuk mencapai target atau cita-cita misalnya. Nyaris tak ada yang tak bisa jika kita sudah niat.

Namun manusia itu tempatnya salah dan lupa. Seringkali motivasi internal itu harus diiringi juga dengan dorongan dari luar. Misalnya dari istri atau anggota keluarga lain. Kalau tak salah, hubby pernah dengar juga, entah itu sabda atau apa tepatnya yang menyatakan banyak muslim itu lebih baik dari satu muslim dalam melakukan kebaikan. Shalat pun pahalanya lebih banyak ketika berjamaah dibandingkan sendiri. Artinya demikian juga niatan shalat malam akan lebih mudah bila orang-orang terdekat saling mengingatkan dan mendorong. Tapi tetap balik lagi ke awal, dorongan eksternal bisa membantu hanya jika sudah ada dorongan dari diri sendiri.

Sekarang meluas coba membahas hal lain di luar niatan shalat malam berkaitan dengan dorongan internal tadi. Motivasi adalah salah satu hal terpenting yang dimiliki manusia. Motivasilah yang membuat dunia seperti sekarang. Motivasi adalah salah satu faktor yang menentukan kesuksesan. Untuk punya motivasi harus punya mimpi dulu. Setelah punya mimpi maka tahapan paling pentingnya adalah niat untuk mewujudkan mimpi itu. Niat di sini adalah dorongan kuat dari dalam hati untuk mulai action dan bukan sekedar ucapan. Oleh karena itu aku pernah baca sekilas (mohon maaf jika salah), dalam ibadah, niat itu bukan sesuatu yang harus dilisankan. Niat itu hanya antara hamba dengan Allah.

Di sisi lain punya motivasi dan mimpi, namun tak punya niat, maka tinggal saksikan mimpi itu tetap menjadi mimpi. Yang lebih parah lagi adalah ketika orang tak punya mimpi. Maka hidupnya akan mengalir terombang-ambing gelombang kehidupan tak tentu arah. Jika kita bisa hidup full seusia hingga standard umur umat rasul, maka kita bisa hidup setidaknya hingga umur 60-an. Plus minus. Bisa lebih bisa juga bahkan ajal menjemput sebelum standard itu. Alangkah sia-sianya jika usia yang sangat pendek untuk ukuran dunia akhirat itu sia-sia tanpa punya mimpi dan niat mewujudkan mimpi itu. Demikian juga alangkah meruginya jika kehidupan yang ibarat celupan jari ke air laut itu tak diwarnai dengan ibadah-ibadah yang baik dan istiqamah kepada Allah. Sebagai penutup, sekali lagi, hidup itu harus punya motivasi dan mimpi. Mimpi itu bisa diwujudkan dengan mudah jika kita punya motivasi kuat di sana. Niat itu adalah pendorong yang sangat kuat dalam melakukan action untuk mewujudkan mimpi.

PS: I love you

No comments:

Post a Comment