Pages

Tuesday, May 15, 2012

Dear wifey - Rajutan Kusut

Dear bunda,

Aku barusan selesai interview. Ada writen test lagi lalu sambung wawancara. Dua jam lebih di sini. Kayaknya sih interviewnya lancar. Aku jadi kepikiran terus nih. Beasiswa vs kerja.

Beda dengan tipikal-tipikal orang yang sudah bisa tawakal total. Terkadang aku masih suka khawatiran. Tawakal itu adalah momen ketika kita pasrah total setelah ikhtiar. Tapi aku sering suka khawatir jika gimana kalau ikhtiarnya kurang. Gimana kalau salah ambil keputusan. Gimana gimana gimana. Padahal seorang laki-laki harusnya bisa tegas. Apalagi jika sudah memimpin rumah tangga. Maafkan ayah masih jauh dari sempurna ya sayang.

Padahal tawakal itu simpel loh. Cukup berusaha terus lepaskan hasilnya biar terserah Allah. Kalau hasilnya sesuai dengan keinginan kita tentu akan bahagia. Namun aku suka takut, bagaimana jika hasilnya beda dengan harapan? Bagaimana jika harapannya gagal? Tanpa bermaksud pesimis, aku takut jika tak dapat LoA dan beasiswa. Sekedar ucap aku akan gampang bilang tetap semangat. Namun di dalam hati rasa kecewa itu pasti ada.

Sebenarnya kalau dipikir-pikir, Allah itu sayang banget sama aku. Ia melatih aku dalam berbagai kondisi. Ia melatih aku bersabar. Ia melatih aku untuk bisa mengambil keputusan dengan tepat. Dia melatih aku memelihara cinta terhadap istri yang jauh diriku.

Sudahlah aku capek. Aku ga mau berpikir. Aku ingin melepas semuanya. Jika tubuh kita bisa berjalan autonomus. Detak jantung dan jalannya organ tubuh bisa aktif dengan sendirinya. Demikian juga dengan takdir. Allah tahu yang terbaik untuk kita. Aku berusaha meyakini itu sambil membayangkan Allah sedang merajut sesuatu yang kusut terlihat di bawah sini. Saat susah selesai baru aku sadar bahwa hasilnya sebuah takdir yang indah. Wallahualam.

Bunda akankah kita bertemu di Eropa beberapa minggu lagi? Meski aku orang yang terkadang pesimis aku ingin bilang, Insya Allah. Jika Allah mengijinkan, tak ada sesuatu pun yang akan menghalangi dari terjadi. I really need your hug now.

PS: I love u

No comments:

Post a Comment