Pages

Monday, May 14, 2012

Dear wifey - Muka Merah Jambu

Dear bunda,

Beberapa hati ini sejujurnya aku kehabisan topik. Hehe. Namun meski harus jungkir balik, demi bunda aku akan melakukan apa pun. Topik... Topik... Where are you?...

Aha. Aku ingat satu cerita nostalgia lagi. Bunda ingatkan, sejak pertama kali aku "mebembak" bunda, aku selalu mencari-cari alasan untuk dapat bertemu bunda setiap hari! Pada suatu hari sepulang kantor aku ingin ketemu bunda. Namun karena gengsi dan tak dapat menemukan alasan akhirnya dari kantor aku langsung pulang ke kosan di karet. Sedihh.

Di kosan setelah mandi aku hanya bengong di kamar sambil memikirkan pacar. Akhirnya kita chating atau telponan aku lupa. Setelah ngobrol-ngobrol akhirnya secara tidak langsung aku mengutarakan ingin sekali bertemu dengan bunda. Bunda pun mengiyakan. Meski waktu itu sudah lewat jam 9 malam. Aku girang bukan kepalang.

Berhubung si merah aku parkir di Sampoerna aku pun harus ngacir cepat dari kosan ke Sampoerna. Sekeluar dari kosan ada tukang ojek. Aku pun langsung berojek ria. Semakin dekat sampoerna aku semakin girang. Hingga saat parkiran sempurna dan turun dari ojek kemudian hendak membayar aku baru tersadar. Kunci si merah tertinggal!!! Dem. Akhirnya aku ngojek balik ke kosan. Lalu ngojek balik lagi ke Sampoerna.

Setelah di atas si merah aku langsung ngebut ke bendi. Waktu itu sudah sekitar 9.30. Kurang dari 30 menit aku sampai di bendi. Aku selalu sumringah saat bertemu gadis berkerudung nan cantik itu. Pada waktu itu aku tak pernah tahu jika kelak ia akhirnya menjadi istriku. Aku lupa malam itu kita makan di mana. Yang pasti kita makan berdua dan mengobrol banyak dan lama sekali. Setiap momen bersamamu selalu indah, sayang. Aku selalu merindukanmu. Malam itu, seperti biasa aku pulang sesaat sebelum portal ditutup. Dari bendi hingga ke sudirman hingga ke kosan lagi mukaku merah jambu. Merasakan indahnya jatuh cinta. Ingatkah kamu kisah ini? Aku akan selalu mengingat setiap kisah kita sampai kapan pun.

Bunda aku selalu rindu momen saat kita duduk di meja makan restoran berdua. Makan sambil bercerita banyak hal. Tunggu aku di Ilmenau tak lama lagi dari sekarang. Tidak lama lagi. Aku rindu merasakan muka merah jambu lagi saat menatap bunda.

PS: I love you

No comments:

Post a Comment