Pages

Sunday, March 25, 2012

Dear wifey, sweet farewell

Ditulis saat otw from Jonggol to airport, 25 March 2012 di dalam angkot

Dear wifey,

Belum sampai 24 jam kamu berangkat, sudah tak karuan rasa hati menanggung kangen yang membludak. Meski baru 4 bulan pernikahan kita, perlahan aku pun mulai percaya bahwa menikah itu penuh kesusahan, tangis, ego dan konflik! Namun itu hanya 0.000001 persen saja dibanding 99.999999 persen kebahagiaan, rasa tentram, dan cinta hakiki yang melimpah ruah dalam pernikahan yang suci.

Dear wifey, meski kurang dari setahun kita berkenalan, sedikit banyak aku pikir kita masing-masing sudah merasa kenal sejak lama dan hati kita sudah saling terintegrasi. Seharus dari situ kamu pun tahu, jika dibalik muka jutek template aku tersimpan hati melankolis yang super melow. Alhamdulillah semalam ketika melepas kamu berangkat di airport aku bisa mengontrol sisi melankolis cengeng aku agar tidak lepas tanpa kendali. Setidaknya semalam aku tak sesegukan di depan wifey. Padahal untuk wifey tahu, minggu lalu setelah mengantar wifey ke Changi untuk pulang ke Jakarta, dalam.perjalan pulang ke apartemen aku mampir shalat Ashar di mesjid Mydin di kembangan dan sesegukan hingga pipi basah ketika merasa benar-benar kehilangan wifey.

Sayangnya rasa tabah semalam tak bertahan lama. Saat perjalanan pulang naik motor tengah malam ke Jonggol hingga saat aku menulis note ini aku benar-benar merasa super gloomy. Namun menariknya saat aku mulai mengetik notes di hp sambil berzikir sedikit-sedikit rasa sesak kangen yang tak tertahankan ini sedikit terobati.

Dear wifey jangan salah paham ya. Jangan sampai catatan yang aku buat ini justru membuat hati wifey galau. Aku berjanji akan menjadi penyemangat utama wifey dalam.beribadah dan belajar di Ilmenau. Aku sedih, tapi aku bahagia. Aku kangen namun jarak jauh antara kita tak akan menjadi pembatas bagi kita untuk bisa saling melepas kangen.

Tunggu aku di salah satu kota di Eropa beberapa bulan dari sekarang.

PS: I love u :')

No comments:

Post a Comment