Pages

Tuesday, May 28, 2013

Dear wifey - 4 Bulan

Dear wifey,

Menurut catatanku email dear wifey terakhir bertanggal 24 Maret 2013. Jadi sekitar 2 bulan lalu. Dengan momen keberangkatan bunda ke Jerman biarkanlah tulisan-tulisan singkat ini menjadi pengobat kekangenan.

Dear wifey, hampir 4 bulan bersamamu rasanya kok pendek sekali. Kemarin adalah masa terlama bersama semenjak kita berumah tangga. Semoga bunda berkenan dengan semua pengalaman bersama kita kemarin. Alhamdulillah bisa jalan-jalan ke Bali Lombok. Jalan-jalan ke Bandung. Jalan-jalan ke Batam. Membantu hubby mengurus visa. Menemani mencari apartemen baru hingga mengurusi pindah-pindahan. Tak lupa bersama-sama kita menyambut kedatangan keluarga ke sini.

Selama 4 bulan kemarin hubby meminta maaf jika banyak kesalahan yang sudah hubby lakukan. Membentak bunda di malam saat menyiapkan dokumen visa hingga bunda menangis. Hubby menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi hal semacam itu lagi. Tak lama hubby juga sampai membuat bunda kelaparan hingga perut bunda sakit saat malam-malam kita menunggu couple Filipina selesai makan. Bukannya kemudian berlaku lembut aku malah berkesan menyalahkan bunda. Maafkan aku. Tak cuma itu, saat masa-masa menunggu perpanjangan kontrak aku banyak berlaku tak ramah pada bunda karena harus aku akui bahwa aku stress. Tapi aku sadar tak patut aku berlaku seperti itu.

Itu hanya sedikit dari kesalahan-kesalahan yang aku buat. Maafkan aku untuk yang lain juga. Insya Allah dengan segala cara aku ingin menjadi suami yang sempurna. Selalu lembut dan sabar. Selalu mencukupi kebutuhan lahir batin bunda.

Wifey adalah sosok tak tergantikan bagiku. Perhatian, lembut, manja dan lucu. Jika memang ada kalanya ujian rumah tangga datang dari godaan orang ketiga, semoga Allah berbelas kasih tak menurunkan ujian semacam itu. Sebab sekali lagi sosokmu tak akan tergantikan dengan siapapun. Sudah berbagai pengalaman susah dan senang kita jalani. Memetik kata-katamu juga sayang, jika kelak ada konflik diantara kita (semoga konflik yang menguatkan dan dapat kita pecahkan bersama) aku akan mencoba mengingat masa-masa sulit kita bersama. Masa-masa di mana engkau tak pernah lelah mendorongku, membantu dan menyemangati. Jika ada bidadari yang turu ke dunia maka itu adalag kamu sayangku. Tanpa terlalu puitis berlebihan, jika di surga orang shaleh boleh minta ditemani banyak bidadari, aku hanya ingin denganmu saja.

Dear wifey, tak sabar menunggu perjumpaan selanjutnya. Mari semangat terus berkarya dan beribadah.

PS: I love you

No comments:

Post a Comment